Tuesday, 9 June 2015

MENGATASI PENYAKIT LOVEBIRD KESAYANGAN ANDA

MENGATASI PENYAKIT PADA LOVEBIRD 
  
CARA MENGATASI MASALAH:

sekalipun lovebird burung yg memiliki fisik kuat dan mudah beradaptasi,tetap saja bisa timbul maslah dalam pemeliharaan nya. sumber masalah bisa berasal dari faktor internal/eksternal seperti lingkungan sekitar. penyakit,predator,dan stress serinhkali menjadi pemicu utama berbagai masalah dalam pemeliharaan lovebird.

1.                   PENYAKIT:

Banyak penyakit yg bisa menyerang lovebird.
beberapa di antaranya tergolong ringan.namun,ada juga yg bersifat menular dan mematikan. beberapa penyakityg seringkali menyerang lovebird antara lain PBFD (psittacine beak and feather disease), virus polyoma,infeksi bakteri,PDD (praventricular diilatation disarder) dan virus avian influeza atau flu burung.

~> mengatasi nya:

selalu menjaga kebersihan kandang,lingkungan kandang,serta wadah pakan dan air minum merupakan tindakan yg perlu dilakukan untuk mencegah datangnya penyakit .selain itu ,kebutuhan lovebird terhadap pakan dan nutrisi harus terpenuhi. dengan kata lain kualitas dan kuantitas pakan untuk lovebird harus selalu terjaga. hal tersebut bisa membuat lovebird lebih tahan atau lebih kuat menahan serangan penyakit.

Namun, sejalan dengan pengalaman yg bertambah,peternak pasti bisa mendeteksi lovebird yg sakit. tetap ada tanda-tanda khusus jika lovebird sedang sakit. di antaranya ~> lovebird lebih sering diam,lesu ,terlihat mengantuk,tidak tertarik bermain_main dan jarang berkicau. selain itu kondisi kotoran dan bulu bisa di jadikan patokan. jika kotoran berwarna tua hitam, bisa jadi lovebird sedang tidak sehat. jika bulu rontok dalam jumlah banyak ,mungkin lovebird sedang sakit. Hidung yg berair serta ada suara saat bernafas atau ngorok juga bisa menjadi pertanda bahwa lovebird sedang sakit.

~> mengatasi nya:

jika dijumpai tanda'' tersebut , lebih baik lovebird segera di pisah dari kelompok atau pasangan nya untuk di karantina. Hal ini dimaksudkan agar lovebird lain tidak tertular oleh penyakit tersebut. jika salah satu lovebird kesayangan, mengonsultasikan maslah pada dokter hewan adalah jalan yg terbaik. peternak sebaiknya tidak coba coba untuk mengobati sendiri jika belum tahu betul penyakit apa yg sedang di derita lovebird.

2.                  LUKA:

Jika didapati lovebird terluka, lovebird tersebut harus segera di pisahkan ke dalam kandang tersendiri. cara terbaik untuk menyembuhkan luka tersebut adalah dengan obat merah dan obat kompres luka ,misalnyya rivanol. jika tidak kunjung sembuh. sebaiknya berkonsultasi dengan dokter hewan.

3.                  KERACUNAN:

jika ada benda benda asing dan beracun harus di jauhkan dari lovebird. biji apel,pir,kopi dan beberapa makanan lain telah terbukti beracun bagi lovebird sehingga harus dijauhkan dari lovebird. selain itu ,benda benda asing seperti plastik kecil,batupotongan karet gelang dan potongan kayu yg ikut termakan lovebird juga bisa menimbulkan maslah ~> Maka dari itu diusahakan kandang agar selalu bersih dari benda benda tersebut. wadah pakan ,air minum dan mainan yg di sediakan utk lovebird juga perlu di perhatikan.

4.                 STRES:

Lingkungan yg terlalu bising ,panas,bau_bauan,dan kesepian yg terus menerus bisa menyebabkan burung ini stres. Akibatnya bisa di tebak, burung akan jatuh sakit lalu mati.ketika menderita stres yg berlebihan, lovebird akan mencabuti bulunya sendiri hingga terluka dan berdarah. luka luka ini bisa terinfeksi yg pada akhirnya akan membunuh lovebird itu sendiri.fenomena ini sering terjadi terhadap lovebird yg di pelihara tanpa ada pasangan nya. ~> satu satunya cara untuk mencegah hal ini adalah dengan menambah teman atau pasangan untuk lovebird tersebut.

5.                  STRES:

~> masa mabung atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. masa ini terjadi saat lovebird berusia 4-5 tahun. pada masa mabung secara alami lovebird akan meregenerasi bulu dan sistem metabolisme tubuhnya. proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.
~> merawat lovebird pada masa mabung sangat penting. apabila perawatanya salah, akan membuat lovebird menjadi tidak normal.pada masa mabung metabolisme tubuh lovebird meningkat hampir 40% dari kondisi normal. oleh karena itu lovebird butuh asupan nutrisi yg berkualitas baik dari porsi yg lebih besar dari kondisi normal. pakan tambahan seperti biji bunga matahari,biji kacang hijau atau biji fumayin bisa di berikan. pakan tersebut bisa mempercepat pembentukan sel dan bulu bulu baru.
~> pada saat mabung , lovebird di isolasi di tempat yg tenang jauh dari keramaian dan lalu lalang manusia. bisa juga dengan cara di kerudung. ingat mempertemukan lovebird pada masa mabung dengan lovebird lain dapat menimbulkan kondisi psikis lovebird pada masa mabung menjadi tidak stabil.ketidakstabilan psikis ini akan memicu ketidak seimbangan hormon pada tubuh lovebird sebaik nya jg di pertemukan.


6.                 PERMASALAHAN EGG BINDING PADA LOVEBIRD

Permasalahan dalam ternak lovebird yang sering mennyebabkan indukan betina mati adalah Egg binding atau biasa disebut dengan telur lengket. Untuk memperkecil kematian induk betina karena egg binding bisa dilakukan dengan cara seperti berikut:

§  Sediakan alat sepet (berisi minyak goreng yang masih baru/fresh sebanyak 1 ml).
§  Minyak goring

Cara menanggulanginya:

§  Pegang lovebird dengan posisi terlentang, kemudian anda lolohkan menggunakan sepet yang berisi minyak goreng ke mulutnya.
§  Selanjutnya, teteskan minyak goreng pada anus LB. Setelah itu, urut secara perlahan-lahan dan sambil ditekan sesekali.
§  Setelah prose situ selesai, masukan kembali lovebird yang mengalami egg binding kedalam sangkar yang dikerodong. Lihat hasilnya pada keesokan harinya.

7.                  PERMASALAHAN CACAT KAKI PADA LOVEBIRD

Banyak sekali terjadi anakan lovebird yang kakinya tidak bisa untuk berdiri serta jari kaki tidak bisa mencengkeram dengan sempurna. Penyebab terjadinya hal ini dikarenakan bahan sarang yang terdapat pada sangkar tidak mencukupi dan mengakibatkan lovebird tidak memiliki dasar untuk berpijak pada tempat yang tidak licin.
Kasus ini sering terjadi pada dasar sangkar yang menggunakan papan triplek. Untuk itu sebaiknya gunakan papan yang belum diserut atau dihaluskan sebagai papan dasar pada sangkar.

Mengatasi anakan lovebird yang sudah terlanjur cacat bisa anda lakukan dengan memasung kakinya dengan kain. Caranya adalah tarik kedua kaki ketengah sedikit kencang.
8.                   LOVEBIRD TERKENA SNOT

Pada artikel 
Kenali Penyebab Infeksi Mata pada Burung kami juga membahas masalah penyakit Snot. Jenis penyakit yang menyerang mata ini memang sangat berbahaya bagi burung Lovebird. Namun anda juga tidak perlu risau, karena jika di lakukan perawatan dengan baik penyakit Snot ini bisa disembuhkan.
Tanda umum pada lovebird yang terkena Snot adalah sering keluar cairan pada bagian mata, karena adanya rasa yang mengganggu maka burung akan sering menggosokan matanya pada tenggeran atau pada jeruji sangkar secara berulang-ulang, berkurangnya nafsu makan yang mengakibatkan tubuh menjadi kurus, adanya pembengkakkan disekitar kelopak mata yang berwarna merah, jika sudah terlalu lama burung mengalaminya maka tekstur kotorannya akan cair serta berwarna putih dengan bau yang menyengat.

Cara menangani lovebird yang terkena snot/penyakit mata
§  Sifat penyakit ini adalah menular, jadi sebaiknya burung dikarantina/dijauhkan dengan burung lainnya terlebih dahulu.
§  Hentikan proses memandikan dan penjemuran, kerodong sangkar (usahakan ada sedikit cahaya) dan tempatkan di ruangan yang sepi.
§  Berikan antibiotic serta vitamin agar kondisi burung tidak drop/lemah.
§  Oleskan obat khusus snot (anda bisa peroleh di toko burung) dengan menggunakan tisu pada bagian mata.
§  Hentikan pemberian makanan kangkung terlebih dahulu.
§  Tempat untuk minum usahakan yang berukuran kecil untuk menghindari lovebird mandi sendiri.
§  Semprotkan air rebusan daun sirih pada sangkar, air rebusan ini berguna untuk membunuh bakteri agar tidak berkembang biak.
§  Kotoran dalam sangkar harus selalu dibersihkan.
§  Dalam melakukan pengobatan, sebaiknya anda menggunakan sarung tangan guna menghindari tertularnya bakteri.


9.                 PERMASALAHAN PATEK PADA LOVEBIRD

Penyebab terjadinya patek atau cacar unggas adalah strain virus cacar, virus jenis ini juga dapat menyerang lovebird kesayangan anda. Resiko kematian unggas yang terkena patek/cacar sangat tinggi dan bersifat menular. Penularan virus ini bisa melalui nyamuk, terjadinya gesekan atau kontak langsung dengan permukaan burung yang terkena patek.
Penyakit patek terdiri dari dua jenis, yaitu patek kering (cutaneous) dan patek basah.

#1. Patek kering
Jenis penyakit ini pada umumnya akan menyerang kulit dengan timbulnya kutil pada bagian tubuh tanpa bulu seperti bagian sekitar mata, pangkal paruh, dan kaki. 
Burung yang terkena patek/cacar bisa dilihat dari tandanya:

§  Adanya kutil pada bagian yang tidak berbulu
§  Jika virus ini sudah sampai mengganggu system saluran makan, maka burung akan terlihat kurus dan lemah.
§  Pernafasan burung menjadi tersengal-sengal.
#2. Patek basah
Burung yang terkena patek basah biasanya akan terdapat bercak putih yang menyerang selaput dimulut, kerongkongan, trakea, paru-paru. Akibat terjadinya patek basah ini maka system pernapasan burung akan terganggu dan kesulitan dalam makan.
Patek basah juga merupakan jenis penyakit yang menular. Penularan penyakit ini sama seperti penyakit patek kering diatas. Untuk proses pengobatannya juga sama dengan jenis penyakit patek kering.


10.              PERMASALAHAN NYILET PADA LOVEBIRD

Loevbird nyilet adalah tulang dada yang terlihat menonjol atau dengan bahasa lain prominent keel/prominent breast bone. Dada nyilet sering diidentikan karena kekurangan gizi, namun tidak semua LB yang nyilet karena asupan gizi yang kurang, bisa juga karena adanya penyakit.

Penyebab umum terjadinya permasalahan nyilet pada lovebird antara lain:

§  Kandungan gizi pada makanan yang kurang.
§  Kurangnya porsi makan burung.
§  Burung terkena penyakit gondok.
§  Burung mengalami keracunan bahan logam berat.
§  Adanya permasalahan pada paruh.
§  Adanya gangguan parasit yang menyerang lovebird, seperti: Cacing gelang, giardia, lalat, kutu, serta tungau kulit.
§  Terjadinya infeksi yang diakibatkan oleh bakteri, jamur, dan virus.
§  Penyakit yang bisa mengakibatkan penurunan berat badan lovebird antara lain PDD (Proventricular Dilatation Disease), Aspergillosis, Psittacosis, Avian tuberculosis, Candida, Avian polyoma, WNV (west nile virus).

     Pengobatan lovebird nyilet

§  Burung dikarantina/diisolasi dalam sangkar yang dikerodong.
§  Hentikan proses mandi dan penjemuran terlebih dahulu.
§  Berikan obat khusus nyilet (bisa di peroleh di toko burung)
§  Bersihkan kotoran burung setiap hari.


11.                 TETELO PADA LOVEBIRD

Tetelo merupakan penyakit yang menyerang system saraf burung. Tanda-tanda lovebird terkena tetelo adalah menggeleng-gelengkan kepala seperti terkena stroke.
Cara mengobatinya sama seperti pada lovebird yang terkena snot diatas, yang membedakan adalah jenis obatnya. Gunakan obat khusus untuk tetelo atau obat khusus syaraf yang banyak dijual di toko burung.


12.               KAKI LEMAS PADA LOVEBIRD

Penanganan lovebird yang kakinya lemas adalah dengan mengkarantina terlebih dahulu, kemudian kompres kaki dengan menggunakan air hangat dilanjutkan dengan mengurut kaki menggunakan minyak tawon 2 kali sehari (lamanya pengurutan bisa anda sesuaikan sendiri).

13.               LOVEBIRD BERAK KAPUR

Lovebird yang kotorannya seperti kapur atau biasa disebut dengan berak kapur, cara mengobatinya adalah dengan memberikan bawang putih untuk dimakan. Potong bawang putih berukuran kecil-kecil kemudian taruh pada wadah makanan (cukup setengah siaung saja).

14.               LOVEBIRD CABUT BULU


Cabut bulu yang dilakukan lovebird bukan hanya karena adanya kutu atau kekurangan vitamin, namun bisa karena menderita stress fisiologis. Penyakit ini juga kerap terjadi pada burung paruh bengkok lainnya. 
Stress fisiologis timbul akibat hidup menyendiri dalam sangkar, seperti yang kita tahu bahwa lovebird merupakan tipe burung yang senang berkoloni. Sehingga jika mengalami hidup sendiri maka bisa membuat burung stress secara fisiologis, salah satunya adalah hilangnya komunikasi dengan sesama lovebird serta tidak mendapatkan pasangan.

Akibat keadaan yang seperti itu maka burung menjadi stress dan meluapkan kegelisahannya dengan cara mencabuti bulu-bulunya.
Solusi terbaik pada burung yang cabut bulu akibat stress fisiologis adalah dengan mencarikan jodoh guna melampiaskan hasrat biologisnya.

Wednesday, 18 March 2015

INDUKAN LOVEBIRD SEMBUNYIKAN TELURNYA, INILAH BEBERAPA PENYEBABNYA

 INDUKAN LOVEBIRD SEMBUNYIKAN TELURNYA, INILAH BEBERAPA PENYEBABNYA


Jika mengalami sesuatu yang membuatnya tidak aman dan nyaman, induk lovebird cenderung melakukan tindakan yang di luar dugaan. Yang paling eksterem adalah membuang telur, bahkan membunuh anakan yang sedang dirawatnya. Tetapi ada satu hal lagi perilaku induk lovebird saat merasa tak nyaman, yaitu menyembunyikan telur-telurnya pada bahan sarang. Mengapa? Berikut ini beberapa penyebab induk lovebird sembunyikan telur-telurnya.





Ketika lovebird merasa aman dan nyaman di dalam kandang ternak maupuk gelodoknya, usaha penangkaran biasanya akan berjalan lancar. Tetapi ketika burung merasakan ada sesuatu yang mengganggunya, lovebird akan mengambil jalan pintas untuk menyelamatkan diri dan keluarganya, termasuk melakukan hal-hal yang cukup ekstrem seperti membuang telur, membuang anaknya, bahkan membunuh anaknya sendiri.
Dalam beberapa kasus, para penangkar kerap merasa ada satu atau beberapa butir telur yang hilang. Hal itu baru diketahui saat penangkar memeriksa gelodok dan melihat jumlah telurnya berkurang. Sebagian peternak mengganggap telur dimakan induknya maupun hewan predator.
Namun ada juga yang tidak seperti itu. Telur sebenarnya tidak hilang, melainkan disembunyikan induknya di bawah bahan sarang. Jadi, perlu dicek apakah telur benar-benar hilang atau hanya disembunyikan induk lovebird untuk menyelamatkan calon anaknya.
Umumnya, telur yang tersembunyi pada bahan sarang itu bisa disebabkan dua hal:
1.   Telur tidak sengaja tergeser oleh tubuh induk, sampai akhirnya tertimbun         oleh bahan sarang yang tebal.
2.   Telur memang sengaja disembunyikan induk karena beberapa alasan.

kasus pertama, hal itu biasanya terjadi akibat kotak sarang yang terlalu sempit, atau bahan sarang yang terlalu tebal di dalamnya.
Adapun induk lovebird sengaja menyembunyikan telurnya jika dipicu beberapa faktor berikut ini:

  • Induk merasa terganggu saat mengerami telur-telurnya. Hal ini biasanya terjadi ketika ia sering melihat dan / atau mendengar suara-suara berisik di sekitar kotak sarangnya, misalnya suara binatang seperti tikus, kucing. Merasa tak aman dan tak nyaman, induk akan mengamankan telur dengan cara menyembunyikannya.
  • Induk merasa tidak nyaman karena pemilik / perawat sering memeriksa dan membuka kotak sarang pada saat induk sedang mengambil pakan. Induk akan berusaha menyembunyikan telur-telurnya agar tidak diambil penangkar.
  • Induk merasa suasana di dalam kotak sarang terlalu lembab dan kurang hangat. Ketika induk meninggalkan sarang untuk mengambil pakan, dia untuk sementara menyembunyikan telurnya di balik bahan sarang agar tetap mendapat kehangatan.
  • Induk merasa ada telur yang kosong (infertil), ketika telur-telur lain yang muncul embryo. Ia lalu mengubur telur itu di balik bahan sarang. Biasanya, burung akan memakan telur dan sisanya akan disembunyikan di balik bahan sarang.
Kasus induk lovebird memakan telur juga bisa terjadi karena ia kekurangan mineral, terutama kalsium (Ca). Secara naluri, burung punya mekanisme tersendiri untuk mengatasi kekurangan nutrisi tertentu. Kulit/cangkang telur merupakan sumber kalsium, dan itulah yang akan dimakan induk lovebird.


Dari beberapa kasus di atas, hal yang perlu diperhatikan adalah:

  • Menjamin keamanan dan kenyamanan induk lovebird, terutama ketika sedang mengerami telurnya. Caranya, jangan terlalu sering membuka kotak sarang hanya untuk memeriksa apakah telur sudah menetas. Sebaiknya siapkan data mengenai kapan induk mulai mengeram, sehingga kita bisa memprediksi kapan telur akan menetas.
  • Sediakan mineral yang sangat dibutuhkan induk pada masa berkembang biak, terutama kalsium, baik menggunakan tumbukan tulang sotong yang dicampurkan dalam pakan bijian, atau memberikan suplemen seperti BirdMineral.
  • Periksa apakah telur infertil atau tidak dengan melakukan candling (peneropongan). Panduannya bisa dilihat dalam artikel: Mengintip telur dengan alat sederhana buatan sendiri.

TIPS CARA MENGATASI LOVEBIRD YANG SERING MELAKUKAN NGERUJI

TIPS CARA MENGATASI LOVEBIRD YANG SERING MELAKUKAN NGERUJI


Apabila mengalami kondisi tertentu, terutama birahinya memuncak dan tak tersalurkan, lovebird sehebat apapun sering menunjukkan perilaku ngeruji. Perilaku ini gampang diamati, karena lovebird lebih sering menempel pada dinding kandang atau jeruji sangkarnya. Burung malas bertengger pada tangkringan yang telah disediakan.

Perilaku ngeruji bisa muncul saat lomba, terutama ketika lovebird betina bertemu dengan musuhnya yang berbeda jenis kelamin. Ini terjadi karena burung mengalami over birahi saat menghadapi lawan jenisnya.

Bisa juga muncul di rumah, sehingga tidak mungkin dibawa ke lapangan. Sebab ketika dipaksa tampil di arena lomba, burung pasti akan ngeruji terus. Kendati lawan-lawannya rajin bunyi, bahkan ngekek panjang, lovebird yang ngeruji sulit membalasnya dengan bunyi sempurna seperti biasanya.


Kejadian ini bukan hanya dijumpai pada lovebird rumahan. Lovebird yang biasa dilombakan, bahkan pernah berprestasi pun, bisa mengalami hal seperti ini. Dampaknya lovebird yang ngeruji adalah tak mau atau jarang ngekek lagi, dan cenderung pasif. Aktifnya hanya terus bergerak di jeruji sangkar / dinding kandang.

Selama perilaku ini belum teratasi, maka lovebird suka merambat-rambat pada jeruji sangkar, sambil berputar-putar. Meski di dalam sangkar sudah ada tangkringan, burung jarang mau bertengger, dan lebih suka merambat pada jeruji sangkar. Kalau pun mau nangkring, frekuensinya relatif sedikit.




Jika lovebird (termasuk lovebird juara) mengalami perilaku seperti ini, jangan harap ia mau berbunyi, apalagi ngekek panjang. Selain itu, burung sulit lagi diturunkan di lapangan karena dipastikan tetap memiliki tabiat merambat pada jeruji sangkar.

Penyebab utama lovebird ngeruji adalah over birahi. Selama birahi belum tersalurkan atau kita tidak berusaha meredamnya, maka selama itu pula perilaku ngeruji tetap muncul.

Ada tiga jurus mengatasi dan meredam birahi berlebihan pada lovebird, yaitu meniadakan extra fooding (EF), mengawinkannya, dan mengubah tataletak tangkringan.

1. MENIADAKAN EXTRA FOODING
pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi lovebird yang sering ngeruji adalah meniadakan extra fooding (EF) untuk sementara waktu. Jadi, jangan berikan dulu EF seperti sawi, kangkung, kuaci (biji bunga matahari), maupun jagung muda.

  Burung cukup diberi pakan utamanya saja, yaitu millet putih, plus air minum. Dengan   cara demikian, lovebird hanya mendapat asupan nutrisi pokok saja.

Penurunan kadar protein akan membuat birahi burung secara berangsur-angsur menurun. Jika birahi sudah kembali ke level normal, maka lovebird pun akan mau bertengger lagi di tangkringan.
2. MENGAWINKAN LOVEBIRD

Langkah berikutnya untuk mengatasi lovebird yang over birahi dengan indikasi senang ngeruji adalah mengawinkannya dengan lawan jenisnya. Kalau lovebird yang bermasalah betina, maka carikan saja lovebird jantan dengan umur minimal 8 bulan.
Sebaliknya, jika yang bermasalah lovebird jantan, carikan lovebird jantan dengan umur minimal juga 8 bulan. Umur minimal dimaksudkan burung sudah mencapai dewasa kelamin, sehingga sudah birahi dan mau kawin.
Untuk memperbesar peluang burung mau kawin, sebaiknya menggunakan kandang     koloni. Di dalam kandang ini tersedia beberapa ekor burung jantan dan betina,         sehingga burung bisa memilih sendiri calon pasangan untuk dikawini.
Apabila sudah berpengalaman, Anda bisa menggunakan kandang soliter. Sebab memang tak mudah mengawinkan seekor lovebird jantan dan betina dalam kandang soliter atau model battery, lantaran burung tidak memiliki preferensi dalam memilih calon pasangannya.
Ketika dilepaskan dalam kandang koloni, maka lovebird bermasalah itu agar segera mendapat calon pasangan yang diinginkan, sehingga birahinya bisa tersalurkan. Kalau birahi sudah tersalurkan, maka lovebird bisa dikembalikan ke dalam sangkar, dan kemungkinan besar sudah tidak ngeruji kembali.


3. MENGUBAH TATALETAK TANGKRINGAN

Langkah ketiga adalah mengubah tataletak tangkringan di dalam sangkar. Dalam hal ini, tangkringan yang ada di tengah sangkar dipindah ke dekat dinding. Jadi letak tangkringan tidak di tengah-tengah, melainkan di pinggir dekat jeruji sangkar.

Jumlah tangkringan yang mepet dinding / jeruji sangkar bisa dibuat dalam jumlah banyak, misalnya 4 tangkringan, dengan posisi saling berhadapan antara tangkringan yang satu dan tangkringan lainnya.
Dengan mengubah posisi tangkringan di dekat jeruji seperti itu, lovebird sesekali akan nangkring juga karena jaraknya sangat dekat dengan jeruji.
Karena sering hinggap, lovebird akhirnya merasa lebih nyaman juga hinggap di tangkringan, sembari membiasakannya. Jika sudah demikian, lovebird mau berbunyi lagi dan siap bertarung dalam lomba.
Itulah tiga jurus mengatasi lovebird yang sering ngeruji. Agar lebih efektif, lebih baik ketiga jurus ini dilakukan secara bersama.




CARA MENJODOHKAN LOVEBIRD DENGAN GAMPANG

CARA MENJODOHKAN LOVEBIRD DENGAN GAMPANG

Satu tahapan penting dalam penangkaran burung paruh bengkok, khususnya lovebird, adalah perjodohan. Kita harus cermat melihat apakah burung benar-benar berjodoh, dan bukan sekadar berpasangan. Lho, bukankah burung yang sudah berpasangan pasti berjodoh? Pada penangkaran lovebird, keduanya tak selalu sama. Meski beberapa perilakunya terlihat sama, terkadang dua ekor burung yang berpasangan berasal dari jenis kelamin yang sama.


Kasus ini sering dialami penangkar lovebird, khususnya pemula. Sekian lama menunggu, dua induk yang sudah berpasangan cukup lama, sering bercumbu, namun tak kunjung bertelur. Rupanya, kedua induk berjenis kelamin jantan.

Terkadang ada juga yang girang, karena induk sudah bertelur, bahkan jumlahnya sangat banyak, bahkan sampai 10 butir misalnya. Ia mengira indukan sangat produktif, tetapi saat ditetaskan tak pernah menetas.

Rupanya, dia tak sadar kalau kedua induk berjenis kelamin betina. Artinya jumlah telur yang banyak sebenarnya berasal dari dua induk. Pantas tidak pernah menetas, karena telur jelas tidak dibuahi sel sperma (spermatozoa) burung jantan.

Melihat kasus-kasus tesebut, penting bagi seorang breeder untuk mengetahui apakah kedua induk benar-benar sudah berjodoh. Salah satu tips agar kita tidak tertipu tingkah mereka yang terlihat seperti berjodoh, padahal jenis kelaminnya sama, adalah dengan memperhatikan ciri-ciri berikut ini:

1. Bentuk ujung ekor
Secara umum, ujung ekor lovebird jantan terlihat lebih lancip daripada burung betina yang ujung ekornya selalu mengembang atau lebih lebar / tumpul. Ini bisa menjadi salah satu petunjuk, meski bukan bersifat mutlak, sehingga diperlukan beberapa tengara lain yang akan diuraikan dalan penjelasan berikutnya pada artikel ini.

2. Bentuk ujung sayap
Ujung sayap juga sering dijadikan tengara dalam membedakan jenis kelamin lovebird. Pada burung jantan, ujung ekor sering terlihat dalam posisi menyilang. Sedangkan pada burung betina dalam posisi terbuka atau tidak menyilang.

Ada dua gambar di atas. Mari kita lihat dulu gambar di sebelah kiri. Ujung sayap yang menyilang sehingga seperti menguncup adalah lovebird jantan. Sebaliknya ujung sayap pada burung betina cenderung terbuka dan tidak menyatu.
Hal serupa juga terlihat pada gambar di sebelah kanan. Nah, silakan ditebak sendiri mana yang jantan dan mana yang betina, sesuai dengan penjelasan di atas.
Selain cara-cara tersebut di atas, ada beberapa cara lain yang bisa digunakan dalam menentukan jenis kelamin burung, yaitu dengan melihat perilakunya. Detail lengkap masalah ini bisa dibuka kembali di halaman ini.
Proses perjodohan

Sekarang kita masuk ke proses perjodohan. Beberapa penangkar lebih menyukai menjodohkan beberapa ekor burung lovebird, jantan dan betina, dalam satu kandang besar atau kandang koloni. Dengan demikian, burung akan mencari jodoh masing-masing, sesuai dengan preferensi atau kesukaannya.
Metode ini memang praktis, karena pasti akan ada burung yang berjodoh. Karena itu, para penangkar pemula biasanya menggunakan cara seperti ini.
Lalu, bagaimana jika kita hanya punya seekor lovebird jantan dan seekor lovebird betina yang belum berjodoh, misalnya didapatkan dari sumber yang berbeda? Proses perjodohannya tentu membutuhkan waktu, karena sebelumnya mereka tidak saling mengenal satu sama lain.
Yang dibutuhkan adalah kandang burung yang dilengkapi dengan sekat. Sekat ini berfungsi untuk membatasi gerakan burung agar tidak berinteraksi langsung. Ini penting untuk mencegah salah satu burung menyerang burung lain, atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama proses perjodohan berlangsung.
   
Jika tidak memiliki kandang perjodohan seperti di atas, Anda bisa menyiasatinya dengan saling menempelkan kandang harian, dengan posisi tenggeran saling sejajar atau lurus. Usahakan kedua sangkar tidak terlalu sering dipindah-pindah. Lebih baik lagi jika penempelan kedua sangkar dilakukan dengan cara digantung di tempat yang tenang, misalnya dalam ruangan khusus.
Setelah kandang perjodohan sudah disiapkan, berikutnya memasukkan kedua burung dalam kandang secara terpisah. Selama beberapa hari, pantau terus perkembangan kedua burung. Biasanya burung mulai saling mendekat, beradu paruh, meski dengan gerakan terbatas (karena dibatasi sekat). Jika hal tersebut terpantau, maka proses penjodohan sudah mulai berjalan dengan baik.